About Me

Foto saya
kuala kapuas, kalteng, Indonesia
ga ada yg spesial dari aku... cuma cewe biasa.. suka warna hitam, suka yg praktis or simple2 aja...

Kamis, 20 Januari 2011

Enaknya . . . . Jadi LAKI - LAKI :-) =========================

Legend : KO = Kata Orang

Meja kerja laki - laki berantakan
KO : Dia memang pekerja keras
Meja kerja perempuan berantakan
KO : Cewek apaan tuh? Ngerapiin meja meja aja nggak
becus. . .
Laki - laki bekerja menikah
KO : Dia pasti akan bekerja lebih baik karena hidupnya
bakalan lebih
teratur
Perempuan bekerja menikah
KO : Deeuuuuuu . . . paling entar habis hamil juga
keluar dia. . .
Laki - laki ngobrol saat jam kerja
KO : Kalau udah ngomongin bisnis, lupa lunch
Perempuan ngobrol pada saat jam kerja
KO : Dasar tukang ngerumpi !!!
Laki - laki nggak ada di meja kerja
KO : Sedang tugas luar
Perempuan nggak ada di meja kerja
KO : Jangan2 ngeluyur ke mall
Laki - laki keluar dapet pekerjaan baru
KO : Emang pintar cari prospek dia
Perempuan keluar dapet pekerjaan baru
KO : Emang perempuan nggak bisa dipercaya
Foto keluarga di meja laki - laki
KO : Hem. . . bapak teladan & setia
Foto keluarga di meja perempuan
KO : Ah. . . dia sich emang mentingin keluarga dari
pada kerjaan. . .
Laki - laki nongkrong di depan komputer
KO : Memang klo ide sedang datang suka lupa waktu
Perempuan nongkrong di depan komputer
KO : Wah. . . kayak laki - laki aja. .
Laki - laki selingkuh
KO : Memang kodratnya. .
Perempuan selingkuh
KO : Idiiiiiihhhh amit - amit. . .
Laki - laki bujang usia tiga lima
KO : Matang
Perempuan bujang usia tiga lima
KO : Perawan tua. . .
Laki - laki banyak temen lawan jenis
KO : Pasti humoris, enak diajak ngomong, pantes diajak
jalan
Perempuan banyak teman lawan jenis
KO : Piala bergilir. . .
Laki - laki dapet promosi jabatan
KO : Emang klo prestasi bagus rejeki nggak kemana
Perempuan dapat promosi jabatan
KO : Ssssttt. . . Bos ada mau. .

Fenomena Anak Jaman Skrng

Yah ada 4 fenomena buat anak jaman sekarang ngerengek minta blackberry,behel,Laptop,SLR cuma buat FACEBOOK
1.Black berry
-merengek minta blackberry alesan buat menunjang tugas kuliah dan sekolah,padahal cuma pengen buat update status di facebook online 24 jam.
-kebawa2x temen yang dibeliin ortunya blackberry padahal bayar abodemen masih minta ke ortu
-biar kalo pass lagi mejeng bareng geng di Jco ato Starbuck disangka Eksekutif ( padahal yg bli kopi cuma temen itu pun 1 orang )
-bilangnya sih fiturnya bagus padahal ga kepake contoh : “eh bisa nonton video resolusi **** X **** padahal kapan juga mau nonton di kotak sekecil 1,5 bungkus rokok?
-kan buat menunjang kuliah dan sekolah,contoh : pass guru/dosen nerangin, confrence ym sama temen 1 ruangan “eh kita chat di ym yu”
-dipake di mall pura2x ada ym ato sms padahal kesepian
-co diisiin video jav idol dan bokep laen,ce 50% isi memorinya foto narsis yg di cute-cute-kan
budget : 4-10juta
2.Behel
-fungsinya sih buat ngerapihin gigi,tapi seiring perkembangan behel makin banyak minta behel yang diwarna warni.biasanya yang ce mikirnya nambah cute,yang co ikut2x-an temen co
-lagi model nih,nanti kalo udah bosen cabut lagi ah ( padahal belum waktunya dicabut )
budget : 3-12juta
3.Camera SLR
-bilangnya buat meningkatkan kreatifitas ato berminat mengambil jurusan ini tapi tujuan sebenarnya “bisa ngebayakin foto2x narsis di facebook dengan resolusi tinggi”
-ikut2x-an temen
-ga ngerti settingan jadi 10 juta dipake cuma buat settingan auto
-ngerengek minta yang paling anyar tapi dapetnya seri yg paling ekonomis.
-camera slr ibarat pistol ( senjata kalo lagi sendirian dan kesepian )
-beraninya cuma dipake kalo lagi bareng temen,kalo sendirian malu ach…
-yg ce : minta temen yg jago fotografer buat motoin dirinya.habis difoto sampe ke rumah diedit pake adobe photosop dengan segala pencahayaan yang menutupi semua jerawat dan kekuarangan tubuh lainnya.angle diambil sudut 45 derajat.ditambahin tulisan “SeDang RapuH DaN GalaW..”
-yg co : dikejar2x ce haus perhatian buat motoin dirinya ** ciee… bangga ya dikejar ce ( padahal juru potret ) * berfikir “pasti ada harepan buat ngedeketin dia kalo gue tawarin foto”
budget : 6 - 20 jt ( kebanyakan )
4.Laptop
-sama kayak black berry kalo dibawa ke jco,mall,starbuck ato coffe shop lainnya disangka eksklusif
-kalo kesepian dan sendirian buka laptop,isinya facebook lagi.
-ga tau spefikasi dan hal hal komputer tapi ngomongnya yang penting beli aja yang PENTIUMNYA paling gde ( hare gene masih jaman pentium ? )
-pass tau laptopnya ga bisa maen game bagus bilang dibilang memori sama cure 2 duo nya kurang ( padahal VGAnya cuma intel x3100 ),kadang disuruh nambah memori buat nambah memori vga ( padahal kagak tau kalo vga yg pengaruh chipset )*mau aja dibodo bodoin sama penjual laptop.
-pengen beli yang APPLE / MAC soalnya bentuknya cute dan imut siyyhh.. ( ga tau cara make OSnya )
-HOT SPOT GRATISANNN!!!!!! bisa maen game online dan facebook gratess…..
-”eh ada virus loh!,wah antivirusnya jelek tuh” ( padahal ga pernah di update dan seri freeware )
budget : 5 - 24 juta
makannya beli lah blackberry beli lah laptop beli lah camera slr buat nambah2x-in pic narsis,pasanglah behel biar cute siapa tau KASTA SOSIAL NAEK!!

Jangan Membentak Anak !! Tips..perlu dibaca orang tua

 “Bid…ayo mandi! Disuruh mandi saja kok malas amat!” bentak ibu Abid (7) seraya menyeret paksa anaknya yang sedang asyik bermain.

“Fatma…jangan dekati kompor itu! Bahaya, tahu!” Bentak ayah Fatma yang memergoki putrinya (2) sedang mengutak-atik kompor minyak.
Ketika bocah kecil itu menangis mendengar bentakan ayahnya, sang ayah malah kembali membentak, “Heh…diam!” Si kecil pun semakin ketakutan.
Membentak anak, sepertinya sudah menjadi kebiasaan sebagian orang tua. Saat melihat anak melakukan kesalahan, atau ketidakpatuhan, orang tua memang sering dibuat jengkel. Secara refleks, karena emosi, orang tua sering bermaksud ‘menasihati’, tapi diucapkan dengan nada tinggi. Kebiasaan ini juga lebih sering dilakukan oleh orang tua yang temperamental. Pertanyaannya, efektifkah menasihati anak dengan bentakan? Tentu tidak, sebab kalau anak terlalu sering dibentak, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang minder, tertutup, bahkan pemberontak. Ia pun bisa menjadi temperamental dan meniru kebiasaan orang tuanya, suka membentak. Dalam Nikah edisi Juni 2006 sudah dibahas cara menasihati anak secara efektif (Menegur Perilaku, Menghargai Pelaku). Pada edisi kali ini, akan dipaparkan beberapa akibat bila anak terlalu sering menerima bentakan. Selain itu, akan dibahas pula bagaimana kiat menumbuhkan kepatuhan.

SALAH KAPRAH ORANG TUA
Seringkali orang tua baru bertindak ketika kesalahan telah dilakukan oleh anak. Bukan mencegah, mengarahkan, dan membimbing sebelum kesalahan terjadi. Seharusnya orang tua mempertimbangkan tingkat perkembangan kejiwaan anak, sebelum membuat aturan. Jangan menyamakan anak dengan orang dewasa. Orang tua hendaknya menyadari bahwa dunia anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Jadi, ketika menetapkan apakah perilaku anak dinilai salah atau benar, patuh atau melanggar, jangan pernah menggunakan tolok ukur orang dewasa. Harus diakui, orang tua yang habis kesabarannya sering membentak dengan kata-kata yang keras bila anak-anak menumpahkan susu di lantai, terlambat mandi, mengotori dinding dengan kaki, atau membanting pintu. Sikap orang tua tersebut seperti polisi menghadapi penjahat. Sebaliknya, orang tua sering lupa untuk memberikan perhatian positif ketika anak mandi tepat waktu, menghabiskan susu dan makanannya, serta memberesi mainannya. Padahal seharusnya, antara perhatian positif dengan perhatian negatif harus seimbang.

PENGARUH TERHADAP ANAK
Anak-anak yang sering diberi perhatian negatif, apalagi dengan teguran keras atau bentakan, akan mudah tertekan jiwanya. Kemungkinan ia bisa berkembang menjadi anak yang:
- Minder
Bila anak selalu dicela dan dibentak, dan tak pernah menerima perhatian positif saat ia melakukan kebaikan, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri atau minder. Akan tertanam dalam jiwanya bahwa ia hanyalah anak yang selalu melakukan kesalahan, tidak pernah bisa berbuat kebaikan atau menyenangkan orang lain. Akibatnya, ia sering ragu-ragu atau tidak percaya diri untuk melakukan atau mencoba sesuatu karena takut salah. Misalnya, ia jadi tidak pede untuk mengaji atau membaca Al-Quran, gara-gara orang tuanya selalu membentaknya bila mendengar bacaannya salah.
-Cuek/ tidak peduli
Anak yang selalu dibentak juga bisa berkembang menjadi anak yang cuek dan tidak peduli. Akibat sudah terlalu sering menerima bentakan, ia malah jadi apatis, tidak peduli. Ia pun sering mengabaikan nasihat orang tuanya. Mungkin saat dibentak atau dimarahi ia terlihat diam mendengarkan, tapi sesungguhnya kata-kata orang tuanya hanya dia anggap angin lalu. Masuk ke telinga kanan lalu keluar lewat telinga kiri.
- Tertutup
Orang tua yang temperamental dan suka membentak, tentu akan menakutkan bagi anak. Ya, anak menjadi takut pada orang tuanya sendiri, sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Ia tak pernah mau berbagi cerita dengan orang tuanya. Buat apa berbagi kalau nanti ujung-ujungnya ia akan disalahkan? Dengan demikian, komunikasi antara orang tua dan anak tidak bisa berjalan lancar. Hal ini tentu berbahaya, karena bila menghadapi masalah dan hanya disimpan sendiri, jiwa anak bisa sangat tertekan.
- Pemberontak/ penentang
Anak yang bersikap menentang bisa digolongkan dalam 3 tipe. Pertama, tipe penentang aktif. Mereka menjadi anak yang keras kepala, suka membantah dan membangkang apa saja kehendak orang tua. Mereka marah karena merasa tidak dihargai oleh orang tua. Untuk melawan jelas tak bisa, karena ia hanya seorang anak kecil. Maka ia pun berusaha menyakiti hati orang tuanya. Ia akan senang bila melihat orang tuanya jengkel dan marah karena ulahnya. Semakin bertambah emosi orang tua, semakin senanglah ia. Kedua, tipe penentang dengan cara halus. Anak-anak ini jika diperintah memilih sikap diam, tapi tidak juga memenuhi perintah. Sebagaimana Abid yang disuruh mandi oleh ibunya, tapi tak juga mau beranjak dari tempatnya bermain. Saat ia ditinggalkan sendiri di kamar mandi pun, ia tidak segera mandi, malah bermain air atau kapal-kapalan. Ketiga, tipe selalu terlambat. Anak seperti ini baru mengerjakan suatu perintah setelah terlebih dahulu melihat orang tuanya jengkel, marah, dan mengomel atau membentak-bentak karena kemalasannya.. Misalnya Angga yang belum mau beranjak dari tempat tidurnya bila belum dibentak atau diomeli ibunya.
- Pemarah, temperamental dan suka membentak
Anak sering meniru sikap orang tuanya. Bila orang tua suka marah atau ‘main bentak’ karena sebab-sebab sepele, maka anak pun bisa berbuat hal yang sama. Jangan heran bila anak yang diperlakukan demikian, akan berlaku seperti itu terhadap adiknya atau teman-temannya.
BAGAIMANA MENUMBUHKAN KEPATUHAN?
Setelah jelas bila bentakan tidak efektif untuk menumbuhkan kepatuhan, bahkan berpengaruh negatif bagi kepribadian anak, lalu bagaimanakah cara yang baik untuk menumbuhkan kepatuhan?
- Beri penjelasan pada anak
Jelaskan pada anak dengan bahasa yang ia mengerti, mengapa suatu hal diperintahkan dan hal lain dilarang. Jangan sekali-sekali memberi keterangan dusta dalam hal ini.
- Perintahkan sebatas kemampuannya
Perintah di luar kesanggupan dan kemampuan anak justru bisa menyebabkan krisis syaraf (neurotic) dan buruk perangai. Ada pepatah mengatakan, “Jika engkau ingin ditaati, maka perintahkanlah apa yang dapat dipenuhi.” Sebaiknya perintah itu dibagi-bagi dan tuntutan pelaksanaannya pun bertahap. Untuk mengetahui sampai di mana batas kemampuan anak sesuai perkembangan usianya, diperlukan pengetahuan tersendiri. Sebaiknya orang tua memahami perkembangan anak ini.
- Tidak berdusta atau menakut-nakuti
Kadang orang tua mengatakan akan membelikan ini atau itu jika anak mematuhi perintahnya, tapi ternyata setelah anak patuh, orang tua tidak menepati janjinya. Itu berarti orang tua berdusta, dan bisa jadi anak tidak akan percaya lagi pada orang tuanya. Kedustaan seperti ini harus dihindari. Selain itu, orang tua juga sering menakut-nakuti anak dengan sesuatu yang seharusnya berguna baginya. Itu dilakukan karena ingin anaknya segera memenuhi perintah mereka. Misalnya menakut-nakuti anak dengan dokter, suntikan dan sebagainya. Ketakutan anak pada hal-hal tersebut bisa terbawa hingga ia dewasa.
- Jangan bertentangan dengan naluri anak
Gharizah atau naluri adalah kekuatan terpendam dalam diri manusia yang mendorongnya untuk melakukan beberapa pekerjaan tanpa berlatih terlebih dahulu. Janganlah orang tua melarang anak bermain, atau membongkar dan memasang sesuatu. Jangan pula melanggar kebiasaan anak kalau tidak ingin mereka menggunakan jerit tangis sebagai senjatanya. Lebih baik gharizah itu diarahkan sedemikian rupa sehingga anak bisa mengatur dirinya sendiri. Misalkan diberi perintah, “TPA nanti mulai ba’da asar lho, sekarang kan udah setengah tiga. Adik udah aja ya mainnya, dilanjutin besok aja, sekarang mandi dulu, kan udah mau adzan…”. Ungkapan itu tidak melarang anak bermain, dan tidak melanggar kebiasaan mereka bermain di tengah hari. Pemberian ‘masa terbatas’ ini dimaksudkan agar anak bisa mengatur jadwal kegiatannya sendiri, dan akan sangat menolong untuk melatih anak disiplin waktu. Selain itu mereka merasa dianggap mampu untuk mengatur dirinya sendiri tanpa harus didikte begini dan begitu.

Lebih Baik Di Cintai Daripada Mencintai....

Kuala kapuas, 21 Januari 2011 (07.34 wib)
“Lebih baik Dicintai, Daripada mencintai…..
Maka dirimu akan bahagia”

Sebuah kalimat lugas yg sering ku dengar, terutama saat ini.
Saat dicintai seseorang dg begitu besarnya..
Saat kata "maukah kau menikah dengan ku"... terucap untukku.
Dengan penuh keyakinan ku jawab "iya".. tp mengapa hatiku belum bisa menyentuh hatimu sepenuhnya...
Tak ada kekurangan pada dirimu.. tak ku harapkan juga kau menjadi sempurna..
Karna ku tahu tak ada manusia yg sempurna.
Berharap rasa itu di dua hati, kebahagiaan bersama.
Bukan hanya untukku, karena ketulusan cintanya.
Tapi juga untuknya, berhak mendapatkan cinta yg sama besarnya dg cinta yg diberikannya untuk ku.
Kenapa saat ini aku tak punya itu??


Kenapa pengalaman yg dulu selalu menghampiri ku, seperti terulang kembali.. 
Oh Tuhan, apa aku mampu??
Aku tak ingin penyesalan itu terulang lagi...
Ketika sebuah kesempatan terbaik datang padaku, terabaikan begitu saja. 
Dan Tuhan menghukumku, karna telah melukai makhlukNya yg begitu baik.
Apakah perjalanan itu akan terlalu panjang, di lewati dg ketidak seimbangan...


Terlalu naifkah aku, masih mengharap seseorang yg tak ku tahu pasti perasaannya.
Mimpikah aku, masih mengharap kelak bertemu dg belahan jiwaku.
Dan akankah hatiku masih sepihak ketika cinta datang mengetuk???

Dengan keyakinan yang membawaku melangkah menuju ke tempatnya berada…..
Mencintainya…..menghormatinya…..mendampinginya….dengan tulus….Selamanya….

Ya Rabb... 
Aku percaya kau selalu mendampingiku...